Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Overlord Vol 2 Chapter 3 Part 3.5


OL_V02C02P01

3. The Virtuous King of the Forest - Raja Hutan yang Bijaksana

Part 3.5

"Menakjubkan! Bagaimana dengan ini! [Charm Spesies]."

Serangan mental tak efektif terhadap undead. Mengabaikan mantra itu, Ainz mengayunkan kedua pedangnya bersamaan.

Benturan logam menggema lagi, dan pedang Ainz penmentalkan lagi.

Ainz memicingkan matanya, di balik helm.

Dia hanya sedang mencobanya. Tapi, Virtuous King of the Forest bisa mementalkan serangan itu, dengan bulunya yang sekuat baja.

‘Jadi, bulunya tidak lembut? Itu sedikit di luar perkiraan.’

Tapi, Ainz menyingkirkan pikiran, yang seharusnya tak muncul di tengah pertarungan itu keluar dari pikirannya.

Membandingkannya dengan level di Yggdrasil, Ainz memperkirakan kekuatan serangan fisiknya, setara dengan warrior level 30. Tapi, dia mungkin didukung oleh mantra dan equipment. Jadi, dia tak bisa dinilai seperti itu.

Tapi jika menggunakannya sebagai ukuran, kekuatan tempur dari Virtuous King of the Forest sekitar level 30.

Wajah ilusi Ainz mengerutkan dahi.

"Tidak buruk... cocok untuk latihan praktek dari pertempuran jarak dekat."

Ainz menyimpulkan, dia pasti akan memenangkan pertarungan ini, jika dia menggunakan kekuatan penuhnya. Dia tak bisa menurunkan kewaspadaannya. tapi itu, adalah latihan berpedang yang bagus untuk vanguard (penjaga baris depan).

Ainz mengayunkan pedang di tangannya berkali-kali, sementara Virtuous King of the Forest dengan cekatan menangkis serangan itu, menggunakan cakarnya di kaki depan...

Sebuah sigil (tato) di tubuhnya menyala, dan mengaktifkan mantra lain.

"[Blind]."

Tak seperti [Charm Species], ini bukanlah mantra mental. Dan itu efektif terhadap Ainz. Tapi ,karena Ainz memiliki skill ras yang bisa menetralkan seluruh sihir level rendah yang menyerangnya… mantra itu hilang, tanpa bisa menimbulkan efek apapun.

Ketika binatang itu menggunakan sihir sebelumnya, sigil yang berbeda menyala di tubuhnya... Jadi, jumlah sigil itu sama dengan jumlah mantra yang bisa ia gunakan.

Bagi seekor monster yang bisa merapal mantra di Yggdrasil, jumlah mantra yang bisa dirapal tergantung dari level dan tipe rasnya. Tapi biasanya, itu sekitar 8.

Ada sekitar 8 sigil pada Virtuous King of the Forest. Jadi Ainz merasa, seakan dia sedang melawan monster di Yggdrasil.

Virtuous King of the Forest tak tahu, jika mantranya telah dinetralkan. Dan dia menyerang menggunakan kaki depannya. Ainz menahannya menggunakan greatsword di satu tangannya, sementara menyerang dengan greatsword lainnya.

Dia teringat, ketika dia bertarung bersama dengan teman-temannya di masa lalu.

Di Yggdrasil, salah satu warrior terkuat yang menggunakan pedang dan tameng, adalah TouchMe.

Yang memiliki serangan terkuat, Nishiki Enrai.

Memegang dua pedang adalah 'Amaterasu' dan 'Tsukuyomi'.

Mengklaim dia tak membutuhkan serangan kedua, meskipun itu tidak benar… menggunakan dua teknik tachi 'God Slayer Blade' dan 'Takemikazuchi Mk. 8', Warrior Takemikazuchi.

Dia juga teringat pada warrior yang baru ia temui, Army Captain dari Kingdom, Gazef Stronoff.

Ketika dia sedang menuju E-Rantel, Ainz berasumsi jika penampilan dari seorang warrior itu seperti Gazef, dan karena dia terinspirasi oleh pria itu. Ainz memarahi dirinya, karena memikirkan tentang hal itu.

‘Aku seharusnya tak memikirkan hal-hal acak ini, di tengah pertarungan. Aku melakukannya dengan baik. Tapi, aku tak bisa menurunkan kewaspadaanku… Meskipun, jika musuhnya adalah seekor hamster...’

Gerakan serangan pedang teman-temannya yang digunakan di masa lalu, muncul di otak Ainz. Dan dia menyerang terus-menerus, sambil menirukan mereka.

Di waktu yang sama, Ainz menahan serangan balik dari Virtuous King of the Forest, menggunakan pedang di tangan kirinya.

Pertarungannya berubah menjadi panjang, sebelum greatsword Ainz akhirnya bisa menembus pertahanan Virtuous King of the Forest.

"Apa?!"

Dengan sensasi greatsword yang memotong daging, bau darah pun keluar.

Pedang di tangan kanannya sedikit menembus kulit Virtuous King of the Forest. Itu membuat beberapa bulunya bertebangan di udara.

Ainz melanjutkannya dengan pedang di tangan kiri. Tapi, Virtuous King of the Forest merasakan bahaya, meloncat ke belakang, dan mundur sekitar 10 meter ke belakang.

‘Aku dengar, hamster akan keluar dari sarangnya dengan sekali loncatan. Tapi aku tak tahu, jika mereka bisa meloncat mundur...’

Saat Ainz berpikir diam-diam dengan perasaan sedang bertarung dengan seekor hamster raksasa, Virtuous King of the Forest menurunkan posturnya.

Ainz terkejut, melihat musuhnya.

‘Apa yang ingin coba ia lakukan, dengan jarak segini? Jika dia mencoba untuk menyerang lagi, aku akan mengangkat pedangku, dan membiarkannya menebas, hingga dia hancur... Tapi, dia mungkin sedang merapal mantra lain.

Ekor yang melingkar di belakang Virtuous King of the Forest, seharusnya tak cukup panjang untuk bisa sampai kemari…’

"…Tidak, salah!"

Ainz menyadari kesalahan perhitungannya.

‘Serangan ekornya yang pertama, muncul dari jarak yang lebih jauh dari ini. Dan ini masih berada dalam jangkauan serangnya.’

Seperti yang diduga, ekor itu berayun menuju Ainz, dengan lengkungan besar. Ainz menggunakan greatsword di tangan kanannya untuk menahan. Dan dia menatap dengan matanya yang lebar, karena terkejut.

Ekor itu menggunakan pedang sebagai titik pusat untuk berputar.

"…!"

Ainz menjentikkan pedangnya ke samping, untuk melepaskan ekor itu. Tapi, dia sedikit lambat. Ekor itu mengenai armor punggung Ainz dengan keras, dan menimbulkan benturan hebat.

Karena skill rasnya, Ainz tik menerima luka, meskipun armornya terkena ekor itu. Tapi jika ini adalah game shooting arcade, itu pasti sudah menggoresnya.

"Sekarang, nilainya adalah 1:1."

‘Cuma seekor hamster…’

Perasaan marahnya pun mengalir.

‘Aku juga akan menggunakan serangan jarak jauh.’

Ainz memutuskan untuk meningkatkan kekuatan di tangan kanannya. Saat Ainz sedang membuat persiapan, Virtuous King of the Forest berkata dengan kagum.

"Armor-mu... benar-benar hebat. Tidak, kekuatan dan teknik berpedangmu benar-benar hebat. Kamu adalah Warrior yang sangat hebat. Apakah kamu adalah figur terkenal, di lingkungan manusia?"

Ainz melemaskan tangan kanannya.

Dia bertanya dengan tanda kecewa.

"Apakah aku terlihat seperti seorang warrior?"

"...Mengapa kamu bertanya seperti itu? Jika bukan seorang warrior, lalu apa? Tidak, mungkin seorang knight?"

"Virtuous King of the Forest... title yang tak layak. Bayanganku sudah kacau, sejak aku tahu kalau kamu adalah seorang hamster raksasa..."

Sulit sekali melihat Ainz yang terbalut armor penuh, sebagai seorang Magic Caster.

Tapi, dengan nama hebat seperti Virtuous King of the Forest, Ainz berharap binatang itu bisa merasakan ada yang janggal. Sihir untuk menetralkan, hanya terlihat seperti menangkis melalui mental yang kuat.

Efek dari menahan dan menetralkan sihir tak banyak berbeda di Yggdrasil. Tapi, binatang itu seharusnya bertindak lebih, seperti seorang sage yang bijak.

Tapi, title Virtuous King of the Forest tak cocok padanya sama sekali.

Jika dia bernama Djungarian Hamster raksasa sejak awal, Ainz tak akan berharap tinggi-tinggi. Orang-orang yang menyebutnya sebagai Virtuous King, adalah yang bermasalah.

Itu adalah promosi atau pemberian brand yang menyesatkan.

Post a Comment for "Overlord Vol 2 Chapter 3 Part 3.5"