Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Overlord Vol 2 Chapter 3 Part 3.4


OL_V02C02P01

3. The Virtuous King of the Forest - Raja Hutan yang Bijaksana

Part 3.4

Berdiri di depan Narberal, Ainz merasakan aliran udara yang bergerak cepat menuju dirinya. Dan dia menggunakan greatsword-nya untuk melindungi diri.

Suara logam yang berbenturan bergema. Dan Ainz merasakan tekanan kuat di lengannya. Sesuatu mengenai greatsword Ainz, dengan sangat cepat.

Dia bisa melihat ekor panjang dengan sisik seperti ular, kembali ke balik pepohonan. Ekor yang menyerangnya, seperti cambuk.

Melihat dari suara dan sensasi benturannya, ekor itu sekuat baja...

Jarak jangkauannya lebih dari 20m memang menyusahkan. Tapi, bagaimana monster itu bisa hidup normal, dengan ekor sepanjang itu?

Ainz tak memiliki skill khusus untuk menjadi penjaga baris depan. Dan dia tak bisa mendapatkan jalan keluar untuk menghadapinya.

Jalan terbaik yang bisa ia lakukan adalah, pertarungan jarak dekat.

Ainz menghela nafas. Dia tak memiliki paru-paru. Jadi, dia hanya memakai gerakannya saja. Dia menundukkan bahunya, dan mengambil sikap.

Melihat Ainz yang bersiap untuk bertarung, sebuah suara yang dalam dan tenang, datang dari hutan.

"Bisa menahan serangan pertamaku dengan sempurna. Menakjubkan... bisa bertemu dengan lawan seperti itu… Ini adalah pertama kalinya, bagi raja ini."

"Raja ini..."

Wajah bayangan Ainz menjadi kaku. Lalu dia teringat, jika ucapan ini adalah terjemahan. Menurut penilaian dari otak Ainz, ini adalah kalimat yang paling dekat, dengan apa yang dikatakannya.

"Kalau begitu, penyusup dari wilayah raja ini. Jika kamu berpikir untuk kabur, aku akan membiarkan masalah ini. karena, kamu sudah memperlihatkan pertahanan yang hebat... Bagaimana?"

"...Pertanyaan yang bodoh. Tentu saja, aku akan mengalahkanmu, dan memperoleh imbalannya... Lagipula, apakah kamu bersembunyi, karena kamu tak punya kepercayaan diri atas penampilanmu. Ataukah kamu memang pemalu dari asalnya?"

"...Ucapan yang kurang ajar, penyusup! Saksikanlah figur agung dari raja ini, dan gemetarlah karena ketakutan."

Virtuous King of the Forest keluar dari dalam hutan pelan-pelan, menunjukkan dirinya pada Ainz.

Setelah melihatnya, wajah ilusi Ainz menatapnya, dengan mata terbelalak.

"Hahaha. Raja ini bisa merasakan teror dan rasa terkejut, dari balik helm-mu."

Wajah monster ini tersenyum, dan ekornya yang panjang melingkar. Tanda aneh yang mirip dengan tulisan, muncul pada tubuh putih keperakannya.

Ukurannya sebesar kuda tapi sangat pendek, dengan tubuh gemuk yang melebar. Virtuous King of the Forest memperpendek jaraknya pelan-pelan.

"Perasaan apa ini..."

Emosi yang sulit dijelaskan, muncul dari Ainz. Setelah menjadi Undead, setiap emosi yang kuat akan ditekan. Kalau begitu, ini bukanlah emosi yang kuat.

Meskipun begitu, dari saat Yggdrasil masih game, dia tak pernah merasakan yang seperti ini ,setelah melihat monster.

"...Aku ingin bertanya satu hal, apa nama rasmu?"

"Ini adalah Virtuous King of the Forest, yang kamu ajak bicara. Tak ada nama lainnya."

"Jangan-jangan nama rasmu adalah ... Djungarian hamster?"

Virtuous King of the Forest.

Dari apa yang Ainz tahu, tampilan monster itu mirip dengan binatang yang disebut dengan Djungarian hamster. Bulunya keperakan atau putih, mata bulat hitam dan tubuh seperti Mochi.

Tentu saja, hamster tak memiliki ekor panjang, dan mereka tak akan tumbuh lebih besar daripada manusia. Selain itu, Ainz tak bisa terpikirkan makhluk lainnya, untuk menjelaskan monster itu.

Jika kamu bertanya pada ratusan orang, jawaban yang kamu dapatkan ratusan kali adalah hamster.

Djungarian hamster raksasa, atau seekor mutan Djungarian hamster.

Binatang itu memiringkan kepalanya yang imut, dia kelihatannya tak memiliki leher. Dan dia terus-terusan mencium udara sambil berbicara:

"Hmm… raja ini selalu hidup dalam kesendirian. Aku tak tahu binatang lain dari rasku. Jadi, aku tak bisa menjawabmu… Mungkin kamu tahu, termasuk ras apa raja ini?"

"Eh... Ya... bisa dikatakan seperti itu... Teman lamaku memelihara binatang yang mirip denganmu..."

Ainz mengingat bagaimana teman yang disebutkannya tak login ke Yggdrasil selama seminggu penuh, setelah peliharaannya, Djungarian hamster mati, karena usia tua.

Dibalik punggungnya, Narberal menggumam lirih,

"Oh...".

Mungkin karena dia belajar sesuatu yang baru, dari 41 Supreme Being.

"Apa?! Menyimpan makhluk yang mirip dengan raja ini sebagai peliharaan!"

Virtuous King of the Forest menggelembungkan pipinya.

Ainz tak yakin, jika itu adalah ekspresi tidak senang atau mengancam. Atau mungkin, dia menunjukkan emosi lain. Ainz hanya yakin, jika dia tak sedang makan apapun.

"Hmmmm... Jelaskan lebih lengkap. Raja ini punya kewajiban untuk melanjutkan garis keturunan ras. Jika ada dari rasku yang masih hidup, aku memiliki tugas untuk memelihara generasi berikutnya. Atau, raja ini tak akan layak disebut sebagai makhluk hidup."

Menurut teori Virtuous King of the Forest, Ainz yang tak bisa memberikan keturunan, tak pantas disebut makhluk hidup. Ainz memikirkan alasan, sebagai undead yang bukan makhluk hidup. Dan dia menjawab dengan lelah.

"...Eh. Makhluk itu tidak sebesar dirimu."

"Begitukah...Apakah dia masih anak-anak?"

"...Tidak, bahkan sudah dewasa penuh, dia cukup kecil untuk diletakkan di tanganku."

Virtuous King of the Forest kelihatannya sedih, karena kumisnya menurun.

"Itu sedikit sulit... Apakah raja ini ditakdirkan untuk hidup sendiri, hingga mati..."

"...Ras yang lebih keren, mungkin lebih cocok... tapi, seekor hamster. Aku bersimpati atas situasimu. Tapi, jika kamu menemukan ras yang sama denganmu, jumlahmu mungkin akan bertambah dengan cepat, dan dunia mungkin bisa hancur..."

Kumis dari Virtuous King of the Forest terangkat, sedangkan matanya yang seperti kelereng, tetap sama. Kedengarannya, dia agak marah.

"Tidak masuk akal! Melanjutkan generasi adalah hal yang penting! Dan raja ini selalu sendirian! Jadi wajar, jika ingin bertemu dengan sesama rasnya yang lain!"

"Eh… Ya... memang benar, jika berpikir demikian... Tolong maafkan lidahku yang terpeleset…"

Ainz mengingat temannya di Ainz Ooal Gown, dan meminta maaf. Ucapan dari hamster ini mengingatkannya pada temannya. Dan dia benar-benar meminta maaf kepada seekor hamster.

Itu memberinya perasaan rumit tak karuan.

"...Lupakan saja, aku akan memaafkanmu. Sudah waktunya mengakhiri percakapan yang tak berguna ini, ayo berduel hingga mati... Berhati-hatilah... Mereka yang menyusup ke domain raja ini, akan berakhir sebagai makanan!"

"Huh....Ya..."

Ainz serasa kehilangan semangat.

Dia tahu tampilan imut itu hanya di luar, tapi Ainz kehilangan motivasi. Overlord dari Great Tomb of Nazarick berduel melawan hamster raksasa.

Jujur saja, pemandangan ini terlalu menyedihkan.

Jika dia mengalahkannya, apakah dia haus menyeret tubuh raksasa hamster ini kembali, dan mengatakannya kepada yang lain tentang ini?

‘Ini adalah Virtuous King of the Forest, aku tak bisa mengusirnya, karena pertarungannya terlalu sengit. Bagaimana adventurer lainnya, termasuk anggota Sword of Darkness, melihatnya nanti?’

Skenario terbaik yang bisa ia pikirkan adalah, mereka menghibur Ainz dengan mata yang lembut.

‘Jangan bunuh Virtuous King of the Forest kalau begitu, cukup tangkap saja hidup-hidup, dan tanyakan apa yang dia ketahui.’

"Nabel, mundurlah."

Ainz akhirnya mendapatkan sedikit semangat untuk bertarung dan memberikan perintah. Narberal memiliki ekspresi percaya penuh kepada kemenangan Ainz. Dia membungkuk dalam, sebelum mundur ke sudut.

"Hmm… tak apa-apa, jika kalian berdua menyerang sama-sama."

"...Dua orang menghadapi seekor hamster. Aku tak akan pernah membiarkan sikap memalukan seperti itu."

Melihat Ainz yang mengambil posisi bertarung setelah berkata demikian. Virtuous King of the Forest merendahkan postur tubuhnya dan mengeraskannya.

"Jangan menyesalinya nanti! Raja ini datang!"

Dengan sebuah ledakan, tubuh raksasa itu menendang tanah dengan kekuatan yang membuat bumi bergetar. Dia melesat menuju Ainz.

Virtuous King of the Forest menyerang dengan tubuh besarnya, yang bisa membuat orang biasa terbang tinggi, jika mereka tak menggunakan martial arts, untuk menahan serangannya.

Tapi, Ainz menggunakan greatsword-nya sebagai tameng, dan menerima pukulan itu langsung. Itu adalah serangan yang sangat kuat. Tapi, Ainz menahannya dengan mudah.

"Oh!"

Virtuous King of the Forest terkejut, jika Ainz tak mengambil selangkah pun untuk mundur. Dan dia menyabetkan cakarnya yang tajam. Ainz menghalaunya dengan pedang di tangan kiri, sambil menyerang dengan tangan kanan.

Itu bukanlah serangan yang kuat. Tapi, itu masih termasuk serangan kuat.

Dengan suara bernada tinggi, ayunan pedang Ainz dipentalkan, yang membuat lengannya kesemutan. Virtuous King of the Forest menahan serangan Ainz dengan cakarnya.

Kedua serangan mereka memental, setelah berbenturan di udara.

Post a Comment for "Overlord Vol 2 Chapter 3 Part 3.4"