Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Overlord Vol 2 Chapter 3 Part 3.2


OL_V02C02P01

3. The Virtuous King of the Forest - Raja Hutan yang Bijaksana

Part 3.2

 

Karena ‘Client’ telah memutuskan ini, tak ada yang protes.

Seluruh anggota Sword of Darkness setuju, dan mengangguk.

Setelah mengakhiri pemeriksaan terakhir, Nfirea memberikan isyarat untuk berangkat dengan suara keras.

Tanah di mana pohon-pohon ditebang oleh para penduduk, telah mengering. Tanah hutan memang mudah untuk dilalui. Tapi, pemandangan di depan mereka perlahan-lahan berubah, menjadi labirin hijau.

Hutan tak memiliki tanda apa pun. Seseorang tak akan bisa mengetahui arah mana tujuan mereka. Membuat perasaan cemas dan tak berdaya, perasaan tak tenang yang timbul dari tak ada tempat bergantung. Pohon-pohon yang menutup langit menguatkan efek itu. Dan orang biasa akan ketakutan.

Tapi karena kekuatan mental dari seorang undead, Ainz tak merasakan ketakutan apapun, selain dari emosi manusia miliknya yang masih ada. Dengan tenang, dia mengawasi pemandangan besar akan alam ini dengan kekaguman.

‘Di Yggdrasil, hutan-hutan dan zona alami hanya pemandangan dunia game…’

Pemikiran semacam ini muncul di dalam hatinya.

Ainz yang bangga akan desain Great Tomb of Nazarick, merasa bertentangan. Dia tak sadar, jika hutan alami bisa sangat menakjubkan.

‘Aku mengerti, mengapa Blue Planet-san sangat senang sekali dengan alam...’

Saat dia melihat sekeliling hutan, mencari akan tanda-tanda monster. Dia menyadari, jika hutan ini terasa sangat sunyi. Selain dari bunyi burung-burung di kejauhan, Ainz tak merasakan makhluk hidup apapun.

Dia bisa melihat punggung dari Ranger Lukeluther, yang menggunakan seluruh indranya, saat dia maju dengan hati-hati. Lukeluther kelihatannya berpikir, jika tak ada makhluk hidup yang bersembunyi di sana.

‘Sebenarnya, seseorang sedang bersembunyi di belakang kita.’

Ainz bangga kepada orang yang mengikuti mereka tanpa ketahuan, di belakang.

Kelompok itu bergerak dengan sangat tenang di sinari cahaya matahari, dengan perasaan yang sangat tegang, kecuali Ainz dan Narberal.

Hutan benar-benar keren. Tapi karena tanahnya yang tidak rata dan tekanan psikologi yang menyertai. Kelompok itu sudah berkeringat banyak. Mereka akhirnya tiba di tempat terbuka, dengan lebar lima puluh meter.

"Ini akan menjadi markas kita. Ayo kita pilih tanaman, dengan tempat ini sebagai pusatnya."

Saat mendengar perkataan Nfirea yang terlihat meletakkan tasnya, yang lain mengikuti tanpa mengendurkan sikap waspada. Mereka bersiap terhadap keadaan darurat apapun, saat mereka mengawasi sekitar.

Ini bukan lagi dunia manusia.

"Ayo bergerak, seperti yang direncanakan."

Setelah menyetujui Nfirea, Ainz mengikat sebuah tali di pohon terdekat dan masuk ke hutan, sambil meninggalkan jejak tali di belakangnya.

Tali itu tipis dan kuat. Itu tak akan putus dengan mudah, karena gesekan dengan tanah.

Ainz dan Nabel melakukan sebisa mungkin untuk bergerak pada garis lurus, di dalam hutan.

Biasanya, tak mungkin seseorang bisa bergerak lurus saat menembus hutan. Karena, jalanmu akan terhalangi oleh pohon. Tapi dengan tali sebagai petunjuk, kedua orang yang tak berpengalaman pada navigasi dalam hutan itu, mampu bergerak lurus.

Punggung mereka ditutupi oleh pepohonan. Jadi, tak ada bahaya diawasi. Seseorang yang bisa mendeteksi siapapun yang sedang mengikuti mereka, berada di dekat sana. Jadi, tak perlu khawatir.

"Tempat ini sepertinya boleh juga."

"Ya."

"Ayo kita bicarakan, bagaimana menaikkan ketenaranku."

"...Bolehkah aku bertanya, apa rencana Anda? Mencari banyak tanaman obat yang mereka cari?"

Ainz diam-diam melihat ke Narberal, dan menggelengkan kepala.

"Aku bermaksud untuk melawan Virtuous King of the Forest."

Ainz lalu menjelaskan kepada Narberal, yang sedang bingung.

"Tujuan kita adalah menunjukkan kekuatan kita, dengan cara yang sederhana dan jelas."

"...Bukankah kita telah menunjukkan pada mereka, saat bertarung melawan ogre?"

"...Kamu benar. Tapi, monster seperti goblin dan ogre tidaklah cukup. Jika mereka bercerita tentang tindakanku yang luar biasa di kota nanti. Mereka akan berkata, jika aku telah mengalahkan Virtuous King of the Forest, yang berada pada level yang jauh berbeda… daripada hanya sekedar membelah ogre menjadi dua, untuk menaikkan ketenaran.

Itulah kenapa, kita harus menunjukkan performa yang bagus."

"Ternyata begitu! Seperti yang aku duga dari Ainz-sama! Sebuah rencana yang sempurna! Tapi, bagaimana kita akan menemukan Virtuous King of the Forest itu?"

"Aku sudah merencanakan itu."

Narberal ingin bertanya lebih jauh, tapi dipotong oleh suara pihak ketiga.

"Ya… itulah kenapa aku di sini."

Suara yang tiba-tiba itu, membuat Narberal berputar. Dan dia melihatnya dengan mata yang tajam. Dia mengarahkan tangan kanannya, dan bersiap untuk menembakkan mantranya pada target. Tapi setelah mengenali pemilik suara itu, ekspresinya kembali tenang.

"Aura-sama! Tolong jangan menakuti seperti itu."

"Maaf."

Muncul dari belakang pohon dengan tersenyum, adalah seorang gadis dark elf.

Salah satu dari guardian kembar dari Great Tomb of Nazarick, Aura Bella Fiora.

"Kapan kamu tiba?"

"Hmmm? Aku mengikutimu dan Ainz-sama, sejak masuk ke dalam hutan."

Aura adalah seorang penjinak beast dan ranger. Mencari jejak di hutan, adalah hal yang mudah baginya. Lukeluther memang juga seorang ranger. Tapi, perbedaan kemampuan mereka terlalu jauh.

Baginya untuk bisa mendeteksi Aura, mustahil.

"Aku dipanggil kemari, untuk menemukan monster yang diketahui sebagai Virtuous King of the Forest, dan membuatnya menyerang Ainz-sama."

"Benar sekali, menurut informasi yang aku dapat, Virtuous King of the Forest memiliki bulu berwarna putih, ekor seperti ular, dan berkaki empat... Apakah kamu ingat sesuatu?"

"Ya, tak masalah. Mungkin itu dia."

Aura melihat ke depan, dan membalas dengan percaya diri.

"Jika itu masalahnya, ingin aku menjinakkannya langsung?"

"...Itu juga adalah rencana. Tapi, itu tak perlu."

Jika yang menjinakkan adalah Aura, dia pasti bisa menjinakkan Virtuous King of the Forest dengan mudah. Tapi akan buruk, jika yang lainnya tahu, kalau itu hanya tipuan. Menghilangkan seluruh masalah ini dari awal, adalah jalan terbaik.

"Ngomong-ngomong Aura, bagaimana tugas lain yang aku perintahkan kepadamu?"

"Ya!"

Aura langsung berlutut, untuk memberikan penghormatan kepada tuannya.

Rasanya tak seperti gaya Aura. Tapi, Ainz menerima tindakannya, dan mendengarkan dengan sikap seorang tuan.

"Ainz-sama memerintahkanku untuk menjelajahi, memahami hutan-hutan, dan menemukan makhluk hidup apapun yang mau bergabung dengan Nazarick. Dan juga, mendirikan sebuah gudang untuk menyimpan sumber daya. Semuanya berjalan dengan mulus."

"Ternyata begitu."

Ainz menjawab pendek.

Sebelum menuju E-Rantel, dia mengeluarkan perintah kepada setiap guardian.

Aura dan Mare diperintahkan ke hutan untuk memastikan keamanan Nazarick, dan mengumpulkan informasi.

Sedangkan gudang, digunakan sebagai tempat berlindung untuk situasi darurat. Aura diperintahkan untuk membangun tempat semacam itu. Sehingga, jika ada keadaan darurat yang membuatnya tak bisa kembali ke Nazarick, bisa dipakai sebagai tempat bersembunyi.

Dan juga, memiliki markas lain akan membantu mencegah Nazarick diketahui dunia luar. Dan tentu saja, itu berfungsi sebagai gudang untuk menyimpan seluruh material yang bermacam-macam.

Menugaskan dia untuk mencari makhluk yang mau bekerja untuk Nazarick, adalah untuk memastikan kemungkinan untuk meningkatkan kekuatan. Dan, bagaimana cara meningkatkan level di dunia ini.

Karena mereka ditugaskan dengan misi yang bermacam-macam, makhluk kuat seperti Aura, Mare, dan bawahannya datang ke hutan, untuk mendirikan markas. Itu membuat keseimbangan dari kekuatan di hutan ini goyah.

Ini memaksa monster-monster seperti ogre, masuk ke teritorial dari Virtuous King of the Forest yang di luar hutan.

"Tapi, pembangunan gudang akan memakan waktu yang sangat lama."

"Itu tak bisa dihindari. Aku juga belum lama mengeluarkan perintah itu."

Meskipun mereka membawa bantuan dengan golem dan undead yang bisa bekerja tanpa istirahat. Pekerjaan itu masih sangat lama untuk diselesaikan.

"Kamu bisa mengerjakannya dengan tenang. Tapi, lakukan dengan baik. Dan tingkatkan pertahanannya, sehingga tak akan mudah runtuh, ketika diserang."

"Ya! Sesuai dengan perintah Anda!"

"Bagus. Kalau begitu, aku serahkan tugas mengenai Virtuous King of the Forest kepadamu."

"Ya!"

Aura menjawab dengan enerjik, lalu berdiri.


Post a Comment for "Overlord Vol 2 Chapter 3 Part 3.2"