Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Overlord Vol 2 Chapter 3 Part 3.1


OL_V02C02P01

3. The Virtuous King of the Forest - Raja Hutan yang Bijaksana

Part 3.1

 

Beberapa meter dari sana, ada tanah terbuka di arah hutan...

Para goblin menjatuhkan pohon-pohon di sana untuk membangun palisade (pagar dari kayu yang diruncingkan). Tapi dari sini, itu terlihat seperti mulut yang menganga dari sebuah monster raksasa.

Kelompok Ainz melakukan pemeriksaan terakhir di sini.

Pemuda yang membuat permintaan pekerjaannya, adalah yang pertama berbicara.

"Kita akan masuk ke hutan sekarang. Aku akan mengandalkan semuanya, untuk bertindak sebagai pengawal. Teritori dari Virtuous King of the Forest tidak jauh dari sini. Jika semuanya berjalan dengan lancar, peluang kita bertemu dengan monster lainnya, akan sangat rendah.

Masalahnya hanyalah tempat di mana kita bertemu dengan ogre kemarin. Itu juga termasuk ke dalam area yang dipengaruhi oleh Virtuous King of the Forest. Jadi, sesuatu mungkin akan terjadi di hutan.

Ini adalah masalah kecil. Meskipun demikian, aku harap semuanya akan meningkatkan kewaspadaannya."

Tatapan Nfirea berhenti pada wajah Ainz sebentar.

Anggota Sword of Darkness juga melihat ke arah Ainz.

"Dengan Momon-san di sini. Seharusnya, itu bukan masalah."

"Jika Virtuous King of the Forest muncul, kami akan membuatnya sibuk. Sementara itu, tolong kabur."

Ucapan yang penuh percaya diri Ainz, membuat semuanya menjadi tenang.

Setelah pertempuran dengan Ogre kemarin, dia menjadi pusat perhatian.

Ainz merasa tak nyaman, ketika setiap orang memujinya. Dia menjadi malu sekarang, adalah hasil karena dia tak banyak dipuji di kehidupannya yang lalu.

Ainz iri dengan Narberal, yang menerima semuanya dengan bangga.

"Jika harus lari. Bisakah aku meminta kalian semua untuk keluar dari area ini? Semakin kuat Virtuous King of the Forest, semakin besar kekuatan yang harus aku gunakan. Dan aku tak ingin ada yang terkena, saat terjadi bentrokan."

"Dimengerti. Kami akan melindungi Nfirea-san, dan keluar dari hutan. Tolong jangan terlalu memaksakan diri juga, Momon-san."

"Terima kasih. Aku akan lari, jika keadaannya terlalu berbahaya."

"Erm… Momon-san."

Nfirea yang ragu-ragu untuk bicara akhirnya menguatkan diri.

"Bisakah kamu mengampuni Virtuous King of the Forest, dan hanya mengusirnya saja?"

"...Mengapa?"

"Karena pengaruh Virtuous King of the Forest, desa Carne bisa terhindar dari serangan monster-monster lain. Jika kamu mengalahkan Virtuous King of the Forest…"

"Oh begitu..."

"Ini agak susah. Momon-san mungkin sangat kuat. Tapi, musuhnya kali ini adalah monster legendaris. Jika dia tak menggunakan kekuatan penuh, Momon-san mungkin tak bisa melindungi dirinya. Bagaimana dia harus membagi kekuatannya untuk..."

"Aku mengerti."

"Huh?!"

Lukeluther terkejut. Anggota lain dari Sword of Darkness tak bicara. Tapi, wajah mereka masih terdapat rasa keterkejutan.

"Mungkin akan sulit. Tapi, aku akan melakukan sebisaku untuk menahan diri, dan berusaha keras untuk mengusirnya."

Mendengar ucapan percaya diri Ainz, kelompok adventurer itu merasakan getaran yang mengalir ke tulang mereka.

"Meskipun musuhnya adalah... monster legendaris yang telah hidup berabad-abad…"

"Ini adalah sikap orang kuat..."

"Mempertimbangkan sifat Momon-san, dia seharusnya tak sesumbar..."

Tak seperti anggota Sword of Darkness, Nfirea sedikit banyak tahu kekuatan Ainz dan menunjukkan ekspresi lega. Ainz tersenyum di hatinya, saat dia melihat pemuda ini.

Pemuda itu berharap, tak ada monster yang akan menyerang desa Carne.

Jika Ainz mengganti Virtuous King of the Forest dengan monster lain untuk mempertahankan lingkaran pengaruhnya. Maka, Ainz masih bisa mengabulkan permintaan pemuda itu.

Bahkan, jika Ainz membunuh Virtuous King of the Forest, dia bisa menyelesaikan masalah itu dengan mengirimkan bawahan dari Nazarick, untuk mengambil alih.

"Baiklah! Ayo kita segera pergi. Tanaman obat yang ingin aku petik, bentuknya seperti ini. Tolong katakan padaku, jika ada siapapun yang menemukan ini."

Nfirea mengeluarkan tanaman kering dari kantung di pinggangnya.

"Oh, itu adalah rumput Arnica!"

Bagi Ainz, tanaman ini tak berbeda dengan rumput yang tumbuh di dekat sana. tapi, Druid Dyne bisa membedakan dan menyebutkan namanya.

Bereaksi terhadap nama ini, Lukeluther dan Ninya mengangguk setuju. Mereka mungkin memiliki sedikit pengalaman, tentang tanaman dan terasa familiar.

Saat Ainz ragu-ragu, apakah dia harus pura-pura tahu akan itu, semua orang menatap kepadanya.

"Apakah kamu ada masalah, Momon-san?"

"Hmmm? Ah, tanaman itu? Aku tahu."

Ainz mengangguk pelan.

Jika bukan karena kegigihan mental dari seorang undead, suaranya akan terdengar gemetar atau berubah nadanya. Tapi, ekspresi Ainz yang ditutupi oleh helm, terlihat menakjubkan. Meskipun, dia sedang gemetaran di dalam.

"Ya, tanaman obat ini biasanya digunakan untuk membuat potion healing."

"Dan biasanya, itu tumbuh di dekat guild adventurer!"

"Oh, begitukah? Maka misteri, mengapa kita melakukan perjalanan ke hutan, untuk mencari tanaman obat sudah selesai… Aku dengar, tanaman obat liar itu lebih ampuh daripada yang sengaja ditanam?"

"Benar sekali. Seluruh potion dari tempatku, menggunakan tanaman obat liar. Itu adalah penjualan yang bisa dibanggakan! Tapi, efektifitasnya hanya meningkat sekitar 10 persen."

"Bagi orang-orang yang hidupnya diujung tanduk, 10 persen ini sangat penting. Menjual potion yang lebih baik, untuk harga penjualan yang sama dengan lainnya...seperti yang aku duga, dari pharmacist Bareare yang terkenal."

Mendengar anggota Sword of Darkness sedang berdiskusi tentang potion dengan Nfirea, Ainz jatuh ke dalam pemikiran yang dalam.

Potion Yggdrasil dibuat dengan kemampuan yang ada pada kelas job tertentu dan merapalkan mantra pada bahan-bahannya. Ainz sudah tahu hal ini. Tapi, dia dengar itu dibuat oleh material yang spesifik dan cairan kimia.

Dia tak pernah mendengar tentang penggunaan tanaman obat...

Itu artinya, potion yang dibuat di dunia ini, berbeda dari Yggdrasil. Ketika Nfirea berkata 'potion itu tak bisa dibuat dengan metode biasa'. Ini mungkin adalah alasannya.

Ainz percaya jika dia bisa memperkuat teknik skill yang berhubungan dengan potion, dari dunia ini. Maka, itu akan bisa menguatkan Nazarick.

Pertanyaannya adalah bagaimana.

Saat dia jatuh dalam pemikiran yang dalam, topiknya sekali lagi kembali kepada pekerjaan. Dan, Ainz mendengarkan dengan seksama.

"Ada tanah terbuka yang luas dan lapang di dalam hutan. Aku berencana untuk membuat area itu menjadi target kita. Aku sudah bilang kepada Lukeluther-san tentang tempat itu. Jadi, tolong pimpin jalannya."

Setelah mendengar jawaban Lukeluther, 'Serahkan padaku'. Nfirea mengembalikan pandangannya ke semuanya.

"Ayo mulai mencari…"

"…Aku ingin memberi saran."

"Silahkan katakan pada kami, Momon-san."

"Karena Narberal bisa menggunakan mantra yang mirip dengan [Alarm]. Bisakah kita berpencar sementara, setelah mencapai tujuan?"

Semuanya termasuk Nfirea, mengerutkan dahi. Mereka merasa tak tenang, jika adventurer terkuat meninggalkan party di tengah-tengah area yang paling berbahaya…

Nfirea menenangkan diri dan menjawab.

"Tak apa-apa. Tapi, tolong jangan lama-lama."

"Tentu saja. Untuk menghindari tersesat di hutan, aku akan meninggalkan jejak tali. Tarik saja, jika ada sesuatu yang terjadi."

"Apakah aku harus ikut? Aku harus mengawasi, untuk memastikanmu tidak melakukan hal yang aneh-aneh dengan Nabel-chan."

"Mati saja makhluk rendahan (kutu). Apakah di otakmu itu, hanya ada nafsu? Apakah kamu bisa bergerak, jika itu hilang?"

"...Cukup Nabel. Lukeluther-san, itu tidak usah. Ninya-san, apakah ada sihir yang bisa memberi-tahukan lokasi satu sama lain, jika kita terpisah di dalam hutan? Itu akan sangat mempermudah kita, jika memang ada."

"Aku tak pernah mendengar mantra semacam itu. Mantra seperti itu, memang sangat menguntungkan."

Setelah mendengar jawaban negatif dari Ninya, Ainz mengangguk.

Di antara sihir level 6, ada mantra yang bisa memberi-tahumu letak obyek tertentu. Apakah dia kurang pengetahuan, ataukah Yggdrasil memiliki mantra yang tak ada di dunia ini?

Menyingkirkan pertanyaan ini, Ainz memberi tanda pada Nabel dengan dagunya. Memberi tanda padanya untuk bersiap. Nabel menerima perintah, dan mengawasi anggota Sword of Darkness dari dekat.

"Momon-san dan Nabel-san akan pergi sebentar. Mereka akan mulai mencari tanaman itu, ketika mereka kembali."

Post a Comment for "Overlord Vol 2 Chapter 3 Part 3.1"