Overlord Vol 2 Chapter 3 Part 1.3
OL_V02C02P01
3. The Virtuous King of the Forest - Raja Hutan yang Bijaksana
Part 1.3
Nfirea tak tahu siapa Ainz Ooal Gown itu. Enri bilang, dia
tak tahu bagaimana wajahnya dibalik topeng. Jadi meskipun dia adalah orang yang
dikenal Nfirea, mereka tak akan bisa menyadarinya.
‘Tapi, siapapun yang memberikan item berharga seperti itu,
pasti adalah orang hebat.’
Nfirea tak akan pernah lupa, jika dia pernah melihatnya sebelum ini. Setelah mengatakan kepada Enri apa yang ia pikirkan, Enri terlihat kecewa.
"Ternyata begitu, aku kira, Nfirea tahu siapa dia..."
Reaksi Enri membuat jantung Nfirea berdegup kencang, dan
punggungnya mulai berkeringat.
"Wajahnya nanti dulu. Melihat kekuatannya, kemungkinan
dia terkenal, sangat tinggi."
Kalimat yang dia dengar tadi malam muncul di otaknya. Dan
nafasnya naik turun tidak karuan.
Menenangkan perasaannya yang tak karuan, Nfirea bertanya.
"En, Enri, ada apa? Mengapa kamu ingin bertemu dengan
Ainz ini?"
"Huh? Aku ingin berterima kasih dengan benar. Penduduk
mengusulkan untuk membangun patung perunggu kecil untuk mengingat dia, yang
telah menyelamatkan nyawa kami. Aku juga harus berterima kasih..."
Merasakan jika perasaan cinta yang Nfirea takuti, tak ada…
Nfirea menghela nafas lega, mengendurkan tekanan bahunya.
"Oh begitu, erm... phew. Benar juga, kita harus
berterima kasih. Jika ada yang spesial darinya, kita bisa mengerucutkan
pencarian... Oh ya, apakah kamu tahu sihir yang ia pakai?"
"Ah, sihir. Itu sangat hebat. Dengan suara keras 'bang'
dari petir, knight itu terjatuh."
"Petir... Apakah kamu mendengarnya, mengatakan kalimat
petir?"
Enri menatap langit, dan mengangguk dengan berat.
"Ya!... Aku mendengarnya mengatakan itu."
Tapi, lebih lama... Mendengar gumaman Enri, Nfirea
menganggap jika gumaman Ainz itu mungkin kalimat yang harus dikatakan, sebelum
mengaktifkan mantra.
"Itu... adalah mantra level 3."
"...Mantra level 3... apakah itu hebat?"
"Itu benar-benar hebat! Aku hanya bisa menggunakan sihir
level 2. Level 3 adalah tingkat tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia biasa.
Untuk level yang lebih tinggi, itu adalah dunia di mana mereka yang memiliki
innate talent."
"Tuan Gown memang menakjubkan!"
Enri kagum dan mengangguk. Tapi, Nfirea tak mengira, jika
batas dari Magic Caster ini adalah level tingkat 3. Dia bisa memberikan item
itu begitu saja. Jadi, dia mungkin mampu menggunakan magic level 5, yang berada
di dunia pahlawan.
‘Mengapa orang sehebat itu datang ke desa ini?’
Nfirea yang bingung memiringkan kepalanya. Tapi, keraguan di
benaknya menghilang, ketika dia mendengar kalimat Enri berikutnya.
"Bukan hanya itu, dia juga memberiku potion merah…"
Cerita yang ia dengar, memang sepatah-patah dari kejadian
seluruhnya. Yang mana mengingatkan Nfirea pada percakapan yang ia dengar,
beberapa waktu yang lalu.
"Aku akan membayarmu untuk masalahmu. Bisakah kamu
memberikan ciri-ciri dari orang yang memberimu potion ini?"
Warrior yang bernama Brita, tak senang dengan permintaan
Lizzie.
"Apa yang ingin kamu rencanakan, dengan bertanya
seperti itu?"
"Tentu saja, itu adalah petunjuk bagiku, untuk bertemu
dengannya. Menemukan pria misterius yang memakai armor full body. Jika aku
dekat dengannya, dia mungkin akan mengatakan kepadaku, darimana dia mendapatkan
potion ini, kan?
Dia mungkin akan mengatakannya, secara tak sengaja. Jika dia
seorang adventurer, aku berencana untuk mempekerjakannya. Bagaimana pendapatmu,
Nfirea?"
Ini adalah alasan Nfirea meminta bantuan Momon.
Dia ingin mencari tahu informasi tentang potion, dengan
memperdalam hubungan pertemanan mereka.
Di sisi lain, selama proses menuju hutan untuk mencari
tanaman obat, Momon mungkin tak sengaja membocorkan informasi lainnya.
Nfirea bekerja keras untuk menyembunyikan kegembiraannya.
Dia bertanya kepada Enri dengan hati-hati, dan dengan suara yang tenang,
seperti sebelumnya.
"Oh, potion macam apa itu?"
"Eh?"
"Kamu tahu, kalau aku seorang pharmacist. Aku tertarik
dengan potion ini."
"Ah, benar juga! Hal semacam ini adalah
pekerjaanmu."
Enri mengatakan kepada Nfirea semuanya, hingga bagaimana
Magic Caster itu memberinya potion. Enri menyebutkan tindakan menakjubkan dari
Ainz Ooal Gown sambil melakukannya. Yang mana, itu membuat Nfirea sekarang iri.
Tapi sekarang, otaknya penuh dengan hal lain.
Setelah mengumpulkan seluruh informasi dan membuka beberapa
lapis petunjuk, identitas yang tersembunyi itu akhirnya terbuka.
Potion merah di E-Rantel dan Potion yang diminum Enri,
mungkin adalah sama. Dan orang-orang yang muncul di kedua tempat itu, adala dua
orang pengelana, Magic Caster dan Warrior yang memakai armor hitam.
***
Hanya ada satu jawaban. Tapi, ada dua kandidat dari mereka,
yang mengklaim sebagai Ainz Ooal Gown. Dia kelihatannya adalah pria seperti
yang dideskripsikan Enri. Tapi untuk amannya, Nfirea bertanya untuk
mengkonfirmasikannya.
"...Orang yang bernama Ainz Ooal Gown, apakah dia
seorang... wanita."
“Hmmm? Tidak? Aku tak melihat wajahnya. tapi, suaranya
terlihat seperti pria."
Bukti ini tak cukup untuk membuktikan, jika pihak lain
pastinya adalah pria. Jangan-jangan, ada mantra dan item yang bisa merubah
suara seseorang. Tapi rasanya, salah untuk menyamakan Nabel dengan Ainz Ooal
Gown.
Nabel yang dingin dan kikuk, dibandingkan dengan Ainz yang
suka menolong, tenang, dan cerdas.
‘Mereka terlalu berbeda.’
Terlalu jauh baginya untuk menyambungkan mereka sama-sama…
"Yang memakai armor hitam, kelihatannya dipanggil
Albedo."
"Oh begitu..."
Dia teringat, jika Nabel menyebutkan nama itu.
Kucingnya sudah keluar dari tas (Jawabannya sudah ada).
‘Ainz Ooal Gown adalah… Momon.’
Ini menunjukkan kenyataan yang menakjubkan.
Magic Caster yang menolong desa dan juga warrior yang hebat.
Ada juga warrior yang berlatih dalam sihir. Tapi,
keseimbangannya akan cenderung menuju salah satu kemampuannya.
Sama juga dengan Magic Caster. Jika Magic Caster berdasarkan
mana mengenakan armor berat. Mereka tak akan bisa mengucapkan mantra-mantra.
Seorang Magic Caster level 3 dan adventurer berpedang
sekelas adamantium. Keberadaan yang tak masuk diakal.
Jika memang benar ada orang seperti itu, dia pasti adalah
pahlawan di antara para pahlawan.
Tapi, jika itu masalahnya, mengapa dia menanyakan banyak
pertanyaan, selama mereka bepergian?
Penjelasan yang paling logis adalah, dia seorang Magic
Caster yang mempelajari teknik yang tak diketahui di negara asing. Jadi, dia
tidak tahu hal ini. Jika itu masalahnya, wajar saja baginya memiliki potion
asing yang tak diketahui oleh Nfirea.
Nfirea mendapatkan informasi berharga, dan nafasnya naik
turun tak karuan. Dia tak bisa menghentikannya, meskipun dia tahu Enri sedang
melihatnya bersikap aneh.
Perasaan yang rumit muncul di hatinya, di waktu yang sama.
Dibandingkan Ainz yang menyelamatkan Enri dan memberinya
potion. Dia tercela dan menjijikkan untuk mendekatinya, untuk mempelajari
rahasia dari pembuatan potion itu.
Enri seharusnya lebih memilih orang semacam itu.
Dia tak bisa menahan diri dan menghela nafas, ketika
memikirkannya.
"Apakah kamu baik-baik saja? Kelihatannya, kamu tak
enak badan."
"Erm, ya, aku baik-baik saja, hanya sedang memikirkan
sesuatu..."
Jika dia tahu bagaimana membuat potion, dia bisa
menyelamatkan banyak orang dan membersihkan perasaan bersalahnya. Tapi,
kesempatan seperti itu bisa terjadi… adalah hal yang sangat hampir tak mungkin
terjadi.
Dia hanya ingin memperoleh metode baru untuk membuat potion,
sebagai seorang pharmacist.
Dia bukan hanya seorang warrior yang kuat, tapi juga seorang
Magic Caster yang menakjubkan. Seorang wanita cantik menemaninya, dia memiliki
potion yang tak diketahui dan memiliki rasa keadilan yang kuat, untuk
menyelamatkan desa dari bahaya.
Nfirea membandingkan orang seperti itu, dengan dirinya.
Nfirea merasa depresi, memiliki jarak sejauh itu antara
dirinya dan Momon… tidak, Ainz Ooal Gown.
"Ada apa? Kamu terlihat aneh?"
"Ah, ya. Tak apa-apa."
Nfirea menahan helaan nafasnya dan tersenyum. Tapi, dia tak
percaya diri untuk bisa tersenyum dengan wajar. Enri membuat ekspresi yang
menunjukkan jika dia telah melihat senyum palsu Nfirea, yang sebenarnya.
"...Apa yang harus aku lakukan? Enri membenci orang
yang menyembunyikan masalah untuk memalukan dari mereka, kan?"
"...Sebelum kita dipanggil oleh Dewa, setiap orang
memiliki sesuatu yang disimpan di hatinya. Terutama, hal yang menyebabkan celaka,
saat dikatakan. Tapi, jika menyembunyikan rahasia ini menyebabkan kesialan pada
orang lain, itu akan menjadi masalah lain...
Aku tak ingin membencimu karena ini. Jadi, tak perduli
kejahatan apapun yang kamu lakukan. Sebaiknya, serahkan dirimu kepada pihak
yang berwajib!"
"Tidak, aku tak melakukan kejahatan apapun."
"Eh... Ya! Benar juga! Tidak mungkin Nfirea melakukan
kejahatan! Aku percaya padamu!"
Melihat Enri yang memaksa tertawa, Nfirea mengendurkan
kekuatan di bahunya.
"Ya. Tapi, aku masih harus berterima kasih padamu. Kamu
membuat semuanya menjadi mudah. Aku akan bekerja keras, hingga bisa sebaik
dia."
‘Untuk bisa mengangkat wajahku tinggi-tinggi, dan
mengatakan jika aku mencintaimu, aku mencintaimu.’
Menjawab pernyataan dan tekad Nfirea sebelumnya, Enri yang
bingung itu hanya bisa mengangguk dan tersenyum ramah.
Post a Comment for "Overlord Vol 2 Chapter 3 Part 1.3"
komentar dong