Overlord Vol 2 Chapter 2 Part 3.5 Interlude
OL_V02C02P01
2. Journey - Perjalanan
Part 3.5 Interlude
Eckleya digendong di bawah, ketika pelayan pria itu.
Karena Eckleya bergerak dengan langkah terseret, maka itu akan
terlihat pelan.
Jadi, dia dibawa oleh pelayan pria dengan normal.
"Aku akan berpamitan, Demiurge-sama."
"Ya, sampai jumpa Eckleya."
Setelah menatap asisten ketua pelayan yang digendong di
bawah, ketika seperi mainan lunak. Demiurge mengetuk pintu dengan pelan.
Biasanya, si pemiliki tak ada di dalam. Tapi, Demiurge tetap
bersikap hormat.
Bagi Demiurge, ruangan ini adalah tempat yang layak untuk
diberi hormat.
Demiurge memasuki ruangan yang tak memberikan jawaban.
Setelah melihat berkeliling, dia tak melihat Albedo.
Demiurge menghela nafas, membuka pintu yang lain, dan memasuki ruangan dalam.
Demiurge menuju Main Bedroom tanpa ragu.
Dia tak menunggu jawaban setelah mengetuk pintu, dan
membukanya.
Ada sebuah tempat tidur di dalam ruangan itu. tapi,
ukurannya yang besar sangat mewah. Sebuah gundukan yang sedikit lebih besar
daripada seseorang, sedang menggeliat di bawah selimut.
"Albedo."
Demiurge memanggilnya, dengan perasaan jengkel. Sebuah wajah
yang cantik muncul, bahunya yang tanpa benang sehelai pun bisa terlihat. Dan
mungkin, dia sedang tanpa pakaian.
Wajahnya berwarna merah muda. mungkin karena dia sedang
menggeliat di dalam selimut.
"…Apa yang kamu lakukan di sini?"
"Aku ingin Ainz-sama dikelilingi oleh bauku, ketika dia
kembali."
Tindakan menggeliatnya, mungkin ditujukan untuk meninggalkan
baunya.
Demiurge pun melongo, melihat tanpa bisa berkata apapun
kepada NPC dengan peringkat tertinggi, Overseer of Great Tomb of Nazarick.
Dia lalu menggelengkan kepala. Dia tak berkata, 'Ainz-sama
adalah serang undead, dia mungkin tak tidur di tempat tidur', atau 'Meskipun
dia melakukannya, sprei kasur itu akan langsung diganti'.
‘Jika ini cukup memuaskan Albedo, maka biarkanlah.’
"Tapi, jangan berlebihan."
"…Aku tak tahu, seberapa banyak berlebihan itu. Tapi,
aku akan mencatatnya. Benar kan, Ainz-sama."
Demiurge diam tak bergerak, kehabisan kata-kata.
Dia mengira, itu adalah Ainz Ooal Gown asli. Tapi, itu
kurang dalam dan wujudnya.
"Apakah itu... guling-nya (gambar Ainz)... siapa yang
membuatnya?"
"Aku yang membuatnya sendiri."
Jawaban cepat itu, membuat Demiurge sedikit membuka matanya,
yang kelihatannya selalu tertutup. Dia tak tahu jika Albedo memiliki kemampuan
seperti itu.
"Tak perduli bersih-bersih, mencuci, atau menjahit, aku
juga sudah membuat pakaian dan kaus kaki. Semuanya hingga bayinya usia 5
tahun."
Albedo hanya tersenyum, tawa ‘fufufu’-nya membuat Demiurge
merasa lemah. Dia berpikir akan meninggalkan wanita ini di sini, dan segera
pergi.
"Tak perduli laki-laki atau perempuan tak apa... Ah!
Bagaimana jika mereka memiliki dua alat reproduksi atau tak ada sama
sekali?"
Demiurge tak bisa berkata apa-apa lagi, melihat Albedo
bercengkrama sendiri.
Albedo sangat hebat dalam mengatur Great Tomb of Nazarick,
melebihi Demiurge dalam satu dua lompatan. Tapi, dia tak terlalu menguasai
dalam aspek militer. Jadi, bantuan Demiurge itu dibutuhkan.
Tapi tanpa musuh yang jelas, seharusnya itu tak masalah.
Demiurge menahan perasaan tak enak, setelah melihat itu.
Tuannya telah memerintahkan dia untuk pergi melakukan sebuah misi. Jadi,
Demiurge tak bisa protes.
"Atas perintah Ainz-sama, sudah waktunya aku berangkat.
Dari para guardian yang meninggalkan Nazarick, hanya dirimu dan Cocytus yang
bebas bertindak. Aku tak punya hal lain untuk menasehatimu. Tolong
berhati-hatilah."
"Setelah Aura, Mare, Sebas, dan Shalltear. Jadi, kamu
selanjutnya. Ya, serahkan padaku, aku akan meminta bantuan adikku, jika keadaan
terjepit. Aku akan mengaktifkan Pleiades juga. Jadi, aku pasti akan bertahan,
hingga semuanya kembali."
"...Bahkan dalam keadaan darurat, kamu tak bisa
menggerakkan adikmu, tanpa izin Ainz-sama. Pleiades juga. Dua dari mereka
sedang keluar. Jadi, kamu tak bisa mengumpulkan semuanya. Kamu mungkin ingin
menggerakkan Victim ke lantai yang lebih tinggi, jika situasi
membutuhkannya?"
"Kalau untuk itu... Aku sudah membuat persiapan untuk
menanganinya. Aku akan memanggilmu kembali, jika ada krisis. Ngomong-ngomong,
bagaimana rencanamu untuk menghadapi Sunlight Scripture yang selamat?
Ainz-sama telah memberikan lampu hijau padamu, untuk
mengatur mereka, kan? Kamu bisa meninggalkan mereka padaku juga. Tapi, aku tak
tahu apa yang kamu lakukan..."
"Ah, maksudmu mereka? Aku sedang melakukan percobaan,
atas perintah Ainz-sama."
Demiurge tersenyum gembira, membuat Albedo mengerutkan
alisnya yang cantik.
"Pertama adalah percobaan magic healing. Jika kamu
memotong sebuah lengan dan merapal mantra healing pada lukanya, lengan yang
kamu potong akan menghilang. Apa yang terjadi, jika kamu membuat mereka memakan
lengan yang telah terpotong itu dan merapal mantra healing. Akankah nutrisinya
hilang? Jika kita mengulangi ini terus-menerus, akankah yang memakannya akan
kelaparan sampai mati?"
"Ah...begitu."
"Bukan hanya itu, aku biakan mereka memilih siapa yang
akan jadi makanan. Yang terpotong anggota tubuhnya, dengan kapak tumpul.
Pemilihan itu bukan tanpa tujuan."
"Apakah ada maksud, dari melakukan itu?"
"Tentu saja. Akan ada tingkatan dari survival itu. Siapa
yang dimakan, yang dipotong anggota badannya dan mereka yang memakan anggota
badan itu. Ini akan membuat mereka berontak, hasilnya jelas. Makhluk yang
membenci apapun, memang menakutkan."
"...Sangat menyusahkan. Makhluk di Nazarick diciptakan
oleh Supreme Being, dan takkan pernah mengkhianati Ainz-sama. Tapi, manusia
akan melawan tuan mereka... mereka tak memiliki kesetiaan."
"Itulah mengapa, hal ini menarik. Nikmati saja bagian
dari manusia ini, Albedo. Perlakukan saja mereka seperti mainan. Dan kamu akan
baik-baik saja."
"Aku benar-benar tak mengerti jalan pikiranmu."
"Sayang sekali. Baiklah, mengobrol di sini seharian,
akan membuatku menunda perintah Ainz-sama. Jika ada yang terjadi, hubungi aku. Dan
aku akan buru-buru langsung kembali."
"Ya. Tapi, hal semacam itu seharusnya tidak terjadi.
Aku akan memberi-tahumu, jika aku butuh."
"Aku akan pergi, kalau begitu. Oh ya... Karena kamu
membuat pakaian untuk lelaki, aku harus mengabarimu sebelumnya. Supreme Being
kelihatannya lebih memilih perempuan mengenakan pakaian lelaki, kan?" (Aura)
"...Eh?"
Post a Comment for "Overlord Vol 2 Chapter 2 Part 3.5 Interlude"
komentar dong