Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Overlord Vol 2 Chapter 2 Part 3.4 Interlude


OL_V02C02P01

2. Journey - Perjalanan

Part 3.4 Interlude

Demiurge sedang berjalan di lantai sembilan dari Nazarick.

Sepatunya pun berbunyi di lantai, membuat suara ‘da da da’. Pantulan suara yang menggema, semakin menghilang ke dalam heningan. Meskipun beberapa pelayan yang sedang bertugas, sebagai pencegahan melawan serangan. Itu masih tak mengurangi suasana mistisnya.

Demiurge melihat sekeliling, sebuah senyum berkembang di wajahnya.

"Benar-benar hebat dan megah."

Dia sedang memuji lantai Sembilan, atas kemegahannya. Dia memuji pemandangan di sini. Karena pemandangan dan 41 Supreme Being saling memuji satu sama lain dengan baik.

Itu layak mendapatkan sumpah setia dari Demiurge, untuk melindungi lantai ini.

Itulah kenapa, dia menyukai pemandangannya.

Setiap kali dia berjalan di lantai sembilan, dia akan dipenuhi dengan luapan sukacita. Dan dia akan bersumpah sekali lagi, untuk menyerahkan dirinya kepada Supreme Being.

Sentimen ini terpakai, bukan hanya untuk dirinya saja. Tapi, itu juga kepada ‘badut-badut’ dan ‘musisi’ yang ramai. itu Kapan pun mereka melangkah di lantai ini, mereka juga aka dipenuhi dengan perasaan kagum. Dan sebisa mungkin, mereka tak membuat suara apapun yang bisa mengganggu keheningan ini.

Jika siapapun tak menyukai pemandangan ini, mereka adalah yang tidak loyal kepada 41 Supreme Being atau ‘berpikir tidak setia’.

Demiurge berputar di sudut, saat dia memikirkan itu. tujuannya adalah di depannya. Itu adalah ruangan dari Supreme Being yang terakhir dari Great Tomb of Nazarick, Overlord mereka Ainz Ooal Gown.

Ketika pintu itu sudah berada di dalam pandangan, dia melihat beberapa orang membuka pintu, dan keluar. Mereka kelihatannya juga mengetahui Demiurge, saat mereka menunggu dengan hormat, hingga dia mendekat.

Salah satu dari mereka berpakaian layaknya ketua pelayan, berpakaian hitam seluruhnya, kecuali sarung tangannya yang putih. Tapi daripada seorang ketua pelayan, dia lebih terlihat seperti seorang petarung.

Dia adalah salah satu dari sepuluh pelayan pria di Nazarick. Tapi, Demiurge tak bisa membedakan yang mana dia, dari salah satu 10 pelayan itu.

Itu karena, mereka semua memakai topeng yang menutupi seluruh kepalanya. Dan mereka hanya bisa mengeluarkan suara aneh.

Dan ada makhluk itu, yang berdiri di depan pelayan pria.

Pemikiran aneh 'tanpa pakaian dengan dasi' muncul di otak Demiurge.

Dia adalah seekor penguin.

Wujudnya memang benar-benar mirip dengan penguin, dan dia memakai dasi hitam.

"Lama tak jumpa, asisten ketua pelayan, Eckleya."

Ketika mendengar sapaan hangat Demiurge, penguin itu tersenyum bahagia. Kelihatannya, dia melakukan itu, dan mengembalikan sapaannya.

"Sudah lama sekali, Demiurge-sama."

Dia membungkuk dalam-dalam.

Tentu saja, dia bukan penguin biasa. Tapi, asisten ketua pelayan dari Great Tomb of Nazarick dan pimpinan dari beast. Anggota tubuh mereka seharusnya mirip dengan cakar burung.

Tapi, pria ini memiliki tampilan penguin, karena alasan tertentu. Tapi, Demiurge tak terganggu dengan wujudnya itu.

Karena dia tak diragukan lagi, adalah ciptaan dari 41 Supreme Being.

"Apakah Albedo ada di dalam?"

"Ya, Albedo-sama ada di dalam sana."

Dengan perginya Ainz, Albedo bertanggung jawab terhadap Great Tomb of Nazarick. Tapi, dia tak bekerja di ruangannya sendiri, tapi, mengunci diri di dalam kamar ini.

Suatu hal yang diketahui oleh semuanya.

Seluruh tindakannya diizinkan oleh Ainz. Jadi, satu-satunya yang mungkin protes adalah Shalltear Bloodfallen, yang sedang pergi.

Demiurge berkata kepada Albedo.

"Bukankah seorang istri yang baik akan menunggu suaminya, dan merawat rumah mereka?"

Albedo menjawab.

"Tak ada salahnya, dengan seorang istri yang menjaga ruangan suaminya."

Dan Demiurge tidak bisa lagi membantah.

Demiurge mengangguk, untuk menyatakan pengakuannya. Dan dia bertanya kepada Eckleya.

"Jarang sekali melihatmu di sini, bukankah ruang kerjamu di ruang tamu?"

"Dengan kepergian Sebas-sama, aku harus bekerja dua kali lebih keras di tempat ini. Aku sedang mendiskusikan pembagian tugas dengan Albedo-sama, dalam detilnya."

"Itu benar. Dengan kepergiannya, lantai sembilan dari Greak Tomb of Nazarick akan berada di tanganmu."

"Benar sekali, agar bisa mengatur Great Tomb of Nazarick di masa depan. Sekarang adalah waktunya untuk bekerja keras."

Meskipun beberapa kalimat terdengar aneh itu terucapkan di depannya, Demiurge masih tersenyum.

Ini adalah hal yang diketahui umum, jika Eckleya sedang mengincar tahta Nazarick. Ini adalah bagian dari salah satu ciptaan dari 41 Supreme Being. Jadi, tak ada masalah dengan ini.

Demiurge akan menyingkirkannya tanpa ampun, jika Supreme Being memerintahkannya. Tapi, tak ada masalah sebelum itu.

"Benar sekali, bekerjalah dengan keras. Jadi, apa rencanamu yang pertama?"

"Bersih-bersih. Apakah ada tugas lain? Tak ada yang bisa membersihkan lebih baik dariku! Kamu bahkan bisa menjilat septi-tank toilet, setelah aku bersihkan."

Mendengar balasan yang percaya diri dari Eckleya, Demiurge mengangguk penuh kepuasan.

"Menakjubkan. Kamu memiliki pekerjaan yang penting. Jika lantai ini menjadi kotor, akan menjadi hinaan bagi Supreme Being."

Demiurge yang sedang mengangguk, memunculkan pertanyaan lain.

"Aku tahu, pekerjaanmu adalah yang paling penting. Tapi, siapa yang akan merawat lantai ini, menggantikan Sebas?"

"Itu adalah pekerjaan dari ketua pelayan Pastry. Dibanding membersihkan, mengatur bukanlah masalah besar."

"Ternyata begitu... pelayan yang diciptakan oleh Supreme Being, sudah diserahi tugas yang sesuai... Ngomong-ngomong, bukankah sulit membersihkannya, dengan tangan penguin milikmu?"

"Aku bisa mengatasinya dengan sepasang tangan ini. Dan membersihkannya dengan cekatan adalah kemampuanku."

Eckleya membusungkan dadanya dan menjawab dengan percaya diri. Tapi, dia melanjutkan berbiara dengan tanda tidak senang:

"Ngomong-ngomong, Demiurge-sama, ini kelihatannya bukan pertanyaan dari orang yang kecerdasannya berada di bawahku."

Eckleya mengambil sisir yang diserahkan kepadanya oleh pelayan pria (manusia) di belakangnya. Dan dia mulai membelai bulu-bulu emas di samping kepalanya.

"Aku bukan penguin biasa. Tapi, penguin rockhopper yang dibuat oleh Ankoro Mochimochi-sama. Tolong jangan sampai salah. Dan ini bukan tangan… ini adalah sayap."

"Maafkan aku."

Melihat Demiurge yang membungkuk maaf, Eckleya tak menyimpannya dalam hati, berputar, dan memerintahkan pelayan pria itu.

"Bawa aku ke sana."

"Eek…!"


Post a Comment for "Overlord Vol 2 Chapter 2 Part 3.4 Interlude"