Overlord Vol 8 Prolog 0.4
OL_V07C01_Prolog
Prolog 0.4
Demiurge membalas, saat dia mengarahkan wajahnya ke arah
yang hadir, untuk mulai penjelasannya.
Itulah apa yang ingin didengar oleh Ainz.
Bagi seseorang secerdas Demiurge, pasti ada tujuan dari kejadian yang terjadi seperti itu. Tapi, setelah berpikir lebih jauh, perasaan Ainz dapat adalah entah bagaimana… mereka akhirnya melakukan hal-hal yang tak perlu.
"Pertama, di dalam Kingdom, aku berhasil mengurangi
kekuatan otoritas yang memegang kekuasaan dengan bantuan Mare, Neuronist, dan
Kyouhukou. Kita sekarang bisa mulai perlahan menerobos petinggi-petinggi mereka,
hingga Kingdom jatuh ke tangan kita."
"...Eh?"
Sebuah suara kecil keluar dari mulut Ainz.
‘Mengapa kita harus mengambil kendali Kingdom?
Kelihatannya, seakan penjelasannya berbeda dari apa yang Ainz dengar terakhir
kalinya. Bukankah tujuannya untuk mengamankan pendapatan atau untuk mendapatkan
informasi lebih baik?’
Ketika Ainz jatuh ke dalam pikirannya, Demiurge berhenti
bicara dan memutar wajahnya ke arah Ainz. Sekali lagi, Ainz lega jika tubuh
undead miliknya tak mengeluarkan keringat, dan berpaling ke arah Demiurge.
"Apakah ada masalah, Demiurge?"
"Tidak, hanya saja aku merasa, jika Ainz-sama ingin
menyampaikan sesuatu."
"Ah, begitukah? Kamu pasti salah. Lanjutkan. Biarkan
semuanya tahu, alasan dibalik mengambil kendali Kingdom."
"Ya, kalau begitu sekarang… semuanya, aku harap tak ada
yang cukup bodoh untuk tidak tahu, jika dengan mengendalikan Kingdom, kita akan
bisa selangkah lebih dekat menjadi harapan sebenarnya dari Ainz-sama… untuk menguasai
dunia."
Ainz cepat-cepat mempelajari setiap wajah yang hadir di
dalam ruangan ini. Dari wajah-wajah itu, kelihatannya semuanya tahu tentang hal
ini.
Kecuali Ainz sendiri.
"...Menguasai dunia?"
‘Apa lagi ini? Kapan berubah jadi seperti ini?’
Tentu saja, Ainz tak bisa mengatakan hal ini dengan keras.
Ainz sekali lagi mencoba untuk menggunakan sebanyak mungkin
tenaga di otaknya secepat mungkin, untuk memahami semua ini. Itu tak bisa
dipercaya, sulit diterima.
Bagaimana akhirnya bisa menjadi seperti ini?
Pada awalnya mereka seharusnya diam-diam mengambil tindakan
di balik layar, menghindari terlalu banyak musuh, mengangkat keagungan Ainz
Ooal Gown, lalu berkumpul dengan teman-teman lamanya.
Seharusnya, hanya menyadari harapan kecil yang manis ini.
Tapi sekarang, akhirnya berubah menjadi…
‘Mengapa harus menguasai dunia? Bagaimana ini bisa
terjadi?’
Meskipun Ainz benar-benar ingin menyangkal kalimat ini, dia
tak memiliki keberanian untuk melakukannya.
Baik para NPC dan para pelayan, semuanya menunjukkan
ekspresi yang berkata, ‘tidak perlu ditanyakan lagi’. Ini seakan semuanya telah
setuju, jika ini adalah tujuan terakhir dari Ainz.
Tiba-tiba saja, seakan angin kesepian bertiup melewati singgasana
yang menjadi tempat duduk Ainz.
Ainz Ooal Gown adalah penguasa absolut dari Great Tomb of
Nazarick, sebuah wujud tanpa tandingan.
Setelah berusaha keras menciptakan image seperti ini, jika
akhirnya dihancurkan oleh dirinya sendiri, siapa yang tahu apa yang akan
terjadi. Akankah dia berakhir menjadi seperti seorang idol yang menyedihkan
tanpa satupun paparazzi, yang kehilangan seluruh fan base-nya, dan tak bisa
menjual albumnya?
Nasib Ainz mungkin akan lebih parah dari itu. Ainz sudah
berhasil membayangkan hal ini di kepalanya.
‘Kita terlalu banyak berinvestasi dalam rencana ini, dan
sangat terlambat untuk menghentikannya sekarang...’
Bagaimanapun juga, setelah secara teliti memikirkan hal ini
dalam-dalam, menguasai dunia… kedengarannya tidak buruk.
Memang tak akan segampang ketika di dalam dunia game. Dan
bagi orang biasa seperti Ainz, jalan menguasai dunia kelihatannya adalah jalan
yang tak mungkin dilalui. Bagaimanapun, ketenaran bisa diperoleh… terlebih lagi,
terkenal karena buruk…
Kelihatannya, ini adalah metode sempurna, untuk
mendapatkannya.
Masalahnya adalah, jika rekan-rekan lama Ainz mengetahui
tentang hal itu, apa nanti reaksi mereka?
‘Jika waktunya sudah datang, aku hanya akan jujur
mengakuinya, jika aku tak berhasil mengatur Nazarick, dan meminta maaf,’
pikir Ainz.
‘Dan ada juga musuh yang tak diketahui, yang telah
mencuci otak Shalltear. Aku selalu bisa membuat alasan... Aku akan dimaafkan…
kan?’
Setelah menemukan tekadnya, Ainz berputar ke arah Demiurge
dan berkata, "Oh, jadi kamu ingat."
"Tentu saja. Jika itu adalah ucapan dari Ainz-sama,
Demiurge ini tak akan pernah lupa."
"Begitukah... Itu adalah percakapan dari waktu itu,
kan?"
"Benar sekali."
"...pada waktu itu?"
"Benar sekali."
"Ah, waktu itu... aku senang, Demiurge."
"Terima kasih banyak."
"Bagaimanapun, menguasai dunia akan sulit diraih."
"Seperti yang Anda katakan."
"Kalau begitu... Bagaimana kiranya, kita harus
maju?"
Ainz merasa seperti memuji dirinya sendiri, karena berhasil
menahan suaranya tetap stabil, selama ini.
"Apa yang kita miliki saat ini, akan menjadi titik awal
untuk rencana masa depan kita. Aku punya usul.
Aku yakin, ini adalah waktunya bagi Nazarick untuk secara
terang-terangan muncul dalam panggung dunia.
Jika kita tetap seperti ini, akan menjadi lebih sulit lagi
untuk bertindak… jika entitas yang mencuci otak Shalltear, terus bersembunyi di
kegelapan."
"...seperti yang kamu katakan."
‘Itu benar, kan?’
Ainz berpikir demikian tanpa mengatakannya, akan lebih aman.
‘Bagaimana bisa Demiurge tiba dengan kesimpulannya itu?’
"Aku juga setuju, Ainz-sama. Dengan menjadi organisasi
terkenal, akan lebih banyak lagi pilihan yang tersedia untuk kita. Sebagai
contoh, melalui korespondensi atau negosiasi. Nantinya, tak akan seperti apa
yang sedang kita lakukan sekarang, mencari petunjuk di dalam kegelapan… Inilah
yang aku pikirkan."
Setelah mendengar opini Albedo, Ainz akhirnya mampu menerima
ini di dalam hatinya, dan membalas.
"Oh begitu."
Dibandingkan dengan keadaan saat ini, memang lebih menarik
untuk bisa mengambil bagian pada operasi dengan skala publik yang lebih besar.
"Dengan mengendalikan Kingdom dari balik layar, kita bisa
menghindari membuat Nazarick terlihat mencolok. Tapi, aku tak senang dengan ide
untuk membuat kita menjadi bagian dari negara lain."
Demiurge menggelengkan kepalanya, kepada pernyataan Albedo.
"Tentu saja tidak, Albedo. Aku juga tak ingin seperti
itu. Dan juga, dari laporan yang kita kumpulkan, Kingdom saat ini tidak
memiliki daya tarik, selain dari satu orang. Itu sama hal nya dengan negara
lain. Aku yakin, untuk menempatkan organisasi kita sebagai bagian dari suatu negara,
adalah hal yang bodoh."
"Dan mengapa bisa begitu?"
"Jika kita menjadi miliki sebuah negara, tindakan kita
akan memiliki batasan. Jika makhluk yang menyerang Shalltear adalah sebuah
organisasi, kita nantinya akan kehilangan inisiatif. Begitulah... Ainz-sama."
Demiurge melihat ke arah Ainz, saat dia membuat
penawarannya.
"Aku tawarkan kita membentuk negara independen, yang
disebut Great Tomb of Nazarick."
Post a Comment for "Overlord Vol 8 Prolog 0.4"
komentar dong