Overlord Vol 8 Chapter 1 Part 1.3
OL_V07C01P01
1. Invitation to Death - Undangan Kematian
Part 1.3
Merespon ucapan Narberal, Ainz sekali lagi menatap.
"Jalanan penuh dengan kehidupan, dan mata orang-orang
sangat cerah. Itu adalah sebuah tanda, jika orang-orang percaya, jika mereka
hidup dengan baik."
Meskipun Narberal merespon dari belakang dengan,
"Seperti yang diduga dari Momon-san."
Ainz sedikit malu dengan kalimatnya sendiri, dan tak
membalas. Itu hanyalah sedikit perasaan yang Ainz punya, tentang orang-orang di
jalanan. Dan apakah itu benar atau tidak, Ainz masih tak memiliki rasa percaya
diri, pada apa yang dilihatnya.
‘Bukan karena aku mengikuti gaya Pandora's Actor... ‘Itu
adalah sebuah tanda sesuatu’. Tak aku kira, aku bisa mengatakan kalimat ini
dengan keras, tanpa malu... Sepertinya, aku berubah menjadi seorang penyair
atau semacamnya.’
Karena dia diharapkan bersikap seperti seorang pahlawan di
dalam Royal Capital, Ainz terbiasa dengan pemikiran pahlawan. Dan kelihatannya,
itu mulai menjadi kebiasaannya.
Wajah dibalik helm Ainz menunjukkan sedikit ekspresi malu… tentu
saja, tak mungkin sebuah tengkorak bisa berubah jadi rona merah… lalu, Ainz
melihat hotel yang ditunjukkan oleh Fludder kepadanya.
Bahkan dari kejauhan, seseorang bisa membedakan hotel
terbaik dari Imperial Capital, jauh lebih mewah dibandingkan dengan di
E-Rantel.
Itu adalah salah satu cara menjelaskannya. Tapi, kesan itu
hanya berdasarkan tingkat fasilitas dan perbedaan gaya. Seseorang bisa berkata
hotel kelas atas Kingdom, yang dikelilingi oleh sejarah. Sementara yang ada di
Empire baru saja dibuka.
Dan jika ditanya yang mana yang lebih baik, semuanya akan
memiliki pendapat berbeda.
"Aku tak yakin ingin masuk. Tapi, suasananya memang
terlihat bagus."
Ainz menyentuh plat adamantium dengan lembut, yang
menggantung di depan dadanya. Dan dia menuju ke arah pintu masuk.
Mirip dengan E-Rantel, pasukan kotadi dalam balutan armor
kulit, berdiri berjaga di pintu masuk dan pintu keluar.
Saat Ainz dan Narberal mendekat, para penjaga menatap dengan
tanda tanya. Bagaimanapun, setelah memfokuskan pada satu titik, mereka
cepat-cepat melihat ke arah lain, dengan mata lebar.
"A-Apakah mereka yang asli? Aku rasa, mereka memang
asli, dinilai dari equipment yang mereka miliki..."
Mendengar bisik-bisik yang datang dari rekannya, penjaga
keamanan yang lain mencoba sebaik mungkin berdiri tegap, dan menyembunyikan
kegugupannya. Tapi, saat keduanya memperpendek jarak, tekanannya jelas sekali. Tapi
bagaimanapun, penjaga itu tidak mampu bicara dengan sopan.
"Maafkan aku, adventurer adamantium-sama. Aku sangat
minta maaf, karena ketidak-nyamanannya. Tapi, bolehkah aku melihat identitas Anda?"
Saat Ainz menyerahkan plat-nya dan bertanya.
"Apakah hotel ini hanya menerima anggota guild?"
"Ya, untuk mempertahankan reputasi hotel ini, kami
hanya menerima anggota reguler atau mereka yang disarankan. Tapi, para adventurer
adamantium adalah pengecualian, untuk peraturan itu."
Mengusap kedua tangannya dengan lengan baju, penjaga
keamanan lainnya dengan hati-hati mengambil plat identitas yang diserahkan Ainz.
Seakan, dia takut merusaknya.
Membalik plat itu, dia membaca keras-keras pahatan di
belakangnya.
"Darkness... Momon-sama?"
"Benar sekali."
"Verifikasinya sudah selesai! Terima kasih sudah
memberiku kesempatan, untuk memegang plat adamantium!"
Sikapnya saat mengembalikan plat itu, masih sehati-hati
seperti sebelumnya. Plat yang berfungsi sebagai bukti dari status para adventurer,
dibuat dengan tipe logam yang sama, yang menyiratkan peringkat dari adventurer
itu.
Meskipun plat-nya relatif kecil, biaya membuat plat adamantium
sangat tinggi.
Meskipun plat itu sendiri sangat sulit dihancurkan,
kemungkinan kehilangan itu secara tak sengaja, masih ada. Untuk seseorang
seperti penjaga keamanan hotel, terpikir untuk mengganti biaya kehilangan plat adamantium,
benar-benar tak bisa ia tanggung.
Penjaga keamanan yang mendengar banyak cerita, di mana plat adamantium
hilang sebelumnya. Seperti misalnya, ketika mereka mencoba mengembalikan plat-nya,
seekor crane-parrot (sejenis burung) akan terbang lewat dan mencurinya.
Cerita-cerita seperti ini, bukan diceritakan untuk membuat
orang semakin hati-hati. Tapi, kejadian sebenarnya, pernah terjadi sebelumnya.
Sebuah wajah lega berkembang di wajah kedua penjaga keamanan
itu, ketika Ainz mengambil kembali plat-nya.
"Kalau begitu, bolehkah kami masuk sekarang?"
"Ya, Momon-sama. Biarkan aku menunjukkan jalan kepada Anda."
"Begitukah? Kami mengandalkanmu, kalau begitu."
‘Memberi tip bukanlah hal yang umum di dalam Kingdom.
Semoga sama halnya di dalam Empire.’
Ainz akhirnya teringat hal semacam ini, ketika dia dituntun
masuk.
Setelah berjalan melewati lobi yang luas, dengan ubin lantai
yang seperti marmer, mereka tiba di counter resepsionis.
"Mengumumkan kedatangan adventurer adamantium,
Momon-sama dan rekannya."
Duduk di belakang counter resepsionis, ada seorang pria yang
penampilannya seperti orang yang telah menerima pendidikan yang tepat. Setelah
diperkenalkan, penjaga itu berputar ke arah Ainz, lalu membungkuk dengan hormat,
sebelum kembali ke pos-nya.
"Selamat datang, Momon-sama. Karena telah menghadiahkan
kepada kami kehadiran Anda ketika kunjungan ke Empire. Aku ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya."
Resepsionis itu membungkuk dalam-dalam, kepada Ainz.
"Tidak, tolong jangan khawatirkan hal itu. Sekarang,
aku ingin menginap satu malam."
"Aku mengerti. Sebagai awalnya, silahkan tanda tangan
di sini, untuk pendaftaran tamu."
Ainz tersenyum dari balik helmnya. Setelah mempraktekkan
menulis namanya dengan menggunakan bahasa dari Kingdom berkali-kali… dia tanpa
celah menandai kertas itu, setelah mengambil sebuah pena.
"Terima kasih banyak. Lalu, kamar macam apa yang lebih Anda
pilih?"
Bagi Ainz, semua kamar adalah sama, apakah mereka murah atau
mewah. Tapi, seperti biasa, dia memiliki image yang harus dipertahankan.
‘Aku memang tidak butuh makan, meskipun akomodasinya
termasuk makanan gratis, aku tak apa-apa tanpa itu.’
Ainz tiba-tiba teringat dengan makanan yang ada di dunia
ini.
Jus dengan warna hijau yang aromanya manis dan enak. Makanan
dengan warna pink yang terlihat seperti telor urak arik, daging matang yang
diiris dengan hati-hati ditutupi oleh cairan kebiruan, yang membuat dagingnya
terlihat lebih lembut dan berair.
Post a Comment for "Overlord Vol 8 Chapter 1 Part 1.3"
komentar dong