Overlord Vol 5 Chapter 1 Part 1.2
OL_V05C01P01
1. A Boy's Feeling - Perasaan Anak Muda
Part 1.2
Jarak yang pendek telah terlampaui, sambil bergerak di
antara bayangan-bayangan, 'Dark Crossing'. Bahkan, hal itu sudah selesai
dilakukan.
Dengan pisau yang merah karena darah, masih ada di dalam,
dia menyangga tubuh yang akan roboh itu.
Bagi orang-orang yang ada di menara pengawas. Kelihatannya, seakan yang berpatroli sedang berhenti sejenak. Bagaimanapun juga, berdiri sekaku ini atau roboh, akan membuat sebuah kecurigaan.
Kalau begitu, mereka harus segera bergerak ke fase
selanjutnya. tapi, itu bukan perannya.
Wanita itu merasakan sebuah sensasi di tangannya. Perasaan
dari tubuh tanpa nyawa, seorang pria yang semakin mengeras. Seakan, di dalamnya
disangga oleh sebuah tiang. Seakan memastikan dia tak salah, selanjutnya, tubuh
pria itu tersentak.
Meskipun mayat itu bergerak, tak ada rasa kaget sedikit pun.
Semuanya telah mengikuti rencana.
Wanita itu melepaskan tangannya. Dan di waktu yang sama,
meluncurkan skill miliknya. Salah satu skill yang ia pelajari dari kelas ninja
miliknya, 'Hide Shadow'.
Selama sebuah bayangan masih ada, seseorang bisa berbaur
dengan sempurna ke dalamnya. Dan membuatnya tak mungkin dideteksi dengan mata.
Meninggalkan dua orang yang sekarang tersembunyi dengan
sempurna di balik bayangan, para pria itu mulai bergerak maju. Seakan, mereka
baru saja dilepaskan dari rantai. Mereka kembali melanjutkan rute patroli
mereka. Seakan, mereka baru saja teringat tugas asalnya.
Tapi, kecepatan dari gaya berjalan mereka janggal dan berat.
Meskipun jika luka mereka sembuh, darah segar tak terserap dari sayatan di
leher mereka. Karena, seluruh darah mereka telah disedot.
Hanya ada satu alasan, mengapa mereka masih bisa bergerak.
Mereka telah berubah menjadi zombie. Dan sekarang, mengikuti perintah dari
pencipta mereka.
Yang merubah mereka bukanlah wanita itu.
Dilihat secara biasa, yang ada di sini hanyalah dua orang
pria. Meskipun jika ada seseorang yang bisa melihat menembus kemampuan
bersembunyi mereka. Maka, masih tak lebih dari empat orang.
Tapi, di sana ada lima orang. Figur kelima yang tak terliha,t
adalah yang bertanggung jawab untuk para zombie itu.
Figur itu tak terlihat, bahkan oleh wanita itu. Tapi, [Ninjutsu]
mereka, membuat keduanya bisa mendeteksi kehadirannya, dengan menggunakan sihir
atau skill. Kemampuan ini bereaksi, dengan apa yang ada di depan merka.
"Persiapan di sini sudah selesai"
"Sempurna."
Suara lirih terdengar, dan sebuah suara kecil segera
menjawab responnya.
"Aku tahu, karena aku sedang melihatnya. Aku akan
bergerak ke lokasi selanjutnya. Aku harus menangkap seseorang dengan otoritas
tertinggi, di sini."
Ini juga adalah suara seorang wanita. Tapi, yang ini
memiliki nada yang tinggi dan kurang dewasa. Dan seolah-olah, terasa seperti
anak-anak.
"Kalau begitu, bagian kami akan mulai menyerang.
Bagaimana dengan dua orang lainnya?"
"Jangan bilang, jika mereka sedang main-main entah di mana.
Karena, mereka tak mendapat giliran?"
"Tidak mungkin. Mereka sedang bersembunyi di luar, di
dekat desa. Rencananya, mereka akan membuat serangan dari depan dan belakang,
jika ada keadaan darurat. Baiklah kalau begitu. Aku akan bergerak ke prioritas
kita yang tertinggi. Kalian berdua juga terus ikuti rencana."
Rekan mereka yang tak terlihat, bahkan hanya kehadirannya
pun… naik ke udara. Dia bergerak menembus udara menggunakan [Flight].
Kehadiran yang semakin menjauh itu segera menghilang, ke
arah bangunan yang dimaksud sebagai ‘prioritas tertinggi’. Itu adalah salah
satu dari beberapa bangunan yang ada di dalam desa, dan merupakan lokasi kunci
yang harus diamankan lebih dulu dan yang terpenting.
Biasanya, mereka akan memprioritaskan bangunan yang berbeda.
Tapi, alasan jika tempat itu adalah tempat khusus adalah prioritas, karena sihir
[Message].
Ada banyak yang menjauhi sihir ini, menyebutnya tak bisa
diandalkan. Di waktu yang sama, ada pula mereka yang tak, risau dan
menggunakannya bagaimana pun kondisinya. Empire yang bahkan lebih maju dari
Kingdom dalam hal mendidik pertumbuhan dari magic caster, mereka yang
menginginkan informasi desa ini sesegera mungkin, dan musuh yang mengatur desa
ini.
Dengan demikian, sangat perlu untuk mengamankan dulu, agen
penghubung yang terletak di dalam bangunan itu.
Sekaranga setelah rekan mereka menuju ke sana, mereka juga
harus menunggu pada lokasi yang ditentukan. Semuanya harus menyamakan pergerakan
dan menyelesaikan serangan mereka, sambil tak terdeteksi.
Dua ninja itu menghela nafas dan berlari maju.
Bergerak ke dan dari kegelapan, mereka tak akan terlihat
oleh orang biasa. Tidak, jika mereka menggunakan magic item yang juga mereka
pakai, bahkan para adventurer akan kesulitan melihat mereka.
Dengan kata lain, tak ada satupun di dalam desa yang bisa
melihat dua wanita itu dengan mata mereka.
Rekannya yang sedang berlari di samping dengan mahir,
menggerakkan jari-jarinya. Meskipun itu terlihat seperti sekedar meliuk-liukkan
jarinya, rekan lain yang melihat ini, mengerti artinya…
‘…Untungnya, mereka tak punya anjing penjaga.’
Dia menjawab 'setuju', dengan jari-jarinya.
Itu adalah bahasa isyarat yang digunakan oleh para assassin.
Pada level keahlian mereka, berkomunikasi tangan secepat bicara, adalah hal
yang mudah bagi mereka. Meskipun sudah mengajarkannya ke sekutu mereka,
sayangnya, yang bisa mereka kuasai hanyalah kalimat atau perintah sederhana.
Di lain pihak, baik kecepatan dan kosa kata isyarat mereka
berada pada level, di mana mereka bisa melakukan percakapan sehari-hari. Dan
mereka akan sering menggunakannya, sebagai percakapan rahasia dengan satu sama
lain.
‘Aku tahu, apa maksudmu. Ini akan lebih mudah, karena mereka
tak akan tertarik oleh bau darah.’
Jika musuh memiliki anjing-anjing penjaga, maka tak akan
semudah ini. Meskipun mereka telah mempersiapkan jalan untuk membuat
anjing-anjing itu tak berdaya. Tak ada yang lebih baik, daripada menghinari
pekerjaan yang tak perlu.
Segera setelah dia membalas, jari-jari rekannya bergerak
cepat.
‘Kalau begitu, aku akan menuju bangunan yang ditargetkan.’
Segera setelah dia menjawab ‘dimengerti’, rekan yang sedang
berlari di sampingnya, berpisah.
Sekarang sendiri, dia melihat area penglihatannya, sambil
berlari dengan kecepatan tinggi. Apa yang sedang dipanen bukanlah gandum,
barley, atau sayuran. Itu adalah tanaman mentah untuk obat-obatan ilegal dan
yang paling umum di Kingdom, [Black Dust].
Dikelilingi oleh dinding-dinding yang tinggi, banyak ladang
di desa, yang seluruhnya menumbuhkan tanaman yang sama. Itu adalah bukti, jika
desa ini adalah salah satu dari banyak markas untuk menumbuhkan obat-obatan
ini.
Black Dust, juga dikenal dengan [Laira Powder]. Obat-obatan
ini adalah bubuk gelap yang dicampur dengan air.
Sangat mudah memproduksinya secara masal, lalu menjualnya
dengan harga murah. Berkat perasaan 'high' dan 'euforia' yang mudah. itu adalah
obat-obatan yang paling terkenal di dalam Kingdom.
Bukan hanya itu, ada banyak yang percaya, jika obat ini tak
membuat kecanduan dan tak memiliki efek samping. Itu menyebabkannya bisa
tersebar jauh dan luas.
Dia teringat informasi palsu itu dan mendengus, lalu
tertawa.
Obat seperti itu tak ada lagi di mana pun.
'Aku bisa keluar, kapan pun aku mau'. Begitu kah?
Post a Comment for "Overlord Vol 5 Chapter 1 Part 1.2"
komentar dong