Overlord Vol 3 Chapter 1 Part 3.3
OL_V03C01P02
1. Herd of Predators - Gerombolan Pemangsa
Part 3.3
"Aku mengerti... aku tak pernah terpikir, jika
Shalltear akan melakukan hal sebodoh itu. Anda hanya bergura tadi, kan?"
"Benar sekali, kamu benar. Jika Sebas mengatakan hal yang sama, aku akan mengira jika kamu juga bercanda. Aku akan mengirimkan bawahanku untuk mengawasimu tanpa bilang. Lalu, memotong anggota tubuhmu, jika kamu menunjukkan tanda berkhianat apapun, dan menyeretmu ke depan Ainz-sama dengan rantai."
"Aku tidak sekeji dirimu, Shalltear."
"Benarkah? Itu membuatku lebih curiga pada kesetiaanmu…
aku kira kamu pasti akan melakukan itu, kan?"
Shalltear dan Sebas saling menatap dengan kegembiraan yang
senyuman.
"Lagipula, aku sangat menyukai gadis yang manis.
Memberikan dia kepada Solution adalah kegembiraan tersendiri…"
"…Kalau begitu, bagaimana kamu akan menangkap mereka?
Dengan mantra seperti [Paralyze] atau [Bind Person]?"
Sebelum menuju E-Rantel, Ainz memberikan Sebas perintah
untuk ‘menangkap manusia yang mengetahui tentang martial arts atau sihir. Tapi,
lakukan itu kepada kriminal yang tak akan menyebabkan masalah, meskipun mereka
menghilang’.
Jadi sebagai bagian dari rencana, Sebas dan Solution
memainkan peran sebagai putri orang kaya yang manja dan head maid yang
membersihkan kekacauannya. Mereka menunggu dengan sabar seekor ikan seperti
Zach, untuk menggigitnya.
Tugas Shalltear adalah menggunakan ikan ini, untuk menarik
segerombolan ikan di belakangnya.
"Itu tidak mungkin, aku tak mau serepot itu. Ainz-sama
bilang, tak apa-apa untuk merubah mereka menjadi budak, setelah menghisap
mereka hingga kering. Tapi, kita harus menangkap mereka.
Tapi, menyelidiki satu persatu akan memakan waktu yang
banyak. Jadi, hisap saja mereka semua hingga kering."
Sebas tak berkata 'oh begitu', dan hanya mengangguk. Tapi
sekarang, dia harus mengakui jika pilihan Shalltear membuatnya tidak tenang.
Dengan penilaian ini, Sebas harus mengutarakan pemikirannya.
"Dari sudut pandang ini, Demiurge-sama adalah pilihan
yang lebih baik. Mirip dengan ‘breath’ Aura-sama, dia bisa mengendalikan
kemauan lainnya dengan bebas."
Demiurge memiliki skill spesial [Domination Curse], teknik
mengendalikan pikiran yang sangat kuat. Di dalam misi yang memerlukan untuk
menangkap target, itu akan sangat efektif.
"...Huh?"
Shalltear tiba-tiba membuat suara nada rendah yang tak bisa
dipercaya.
Suasana di dalam kereta menjadi berat, diselimuti oleh udara
yang dingin.
Bahkan, kuda-kuda yang menarik kereta merasakan itu, dan
membuat kereta berguncang keras. Vampire-vampire yang duduk di kedua sisi
Shalltear, berubah menjadi lebih pucat daripada Solution yang gemetar, yang
berada di samping Sebas.
Bahkan, Sebas yang berada di level yang sama dengan
Shalltear, merasa merinding.
Niat membunuh dari Guardian Floor yang terkuat di Nazarick.
Rasa bermusuhannya mengatakan, bagaimana perselisihannya
dengan Aura hanyalah main-main. Jika ada sebuah langkah yang salah dalam
menghadapi ini, itu pasti akan membuat sebuah percikan pertarungan hingga mati.
Shalltear yang membawa suasa di dalam kereta hingga titik
beku, membuat matanya sepeti haus darah. Menyebar dari pupilnya yang merah,
seluruh matanya berubah merah.
"Sebas… Bisakah kamu katakan sekali lagi? Ataukah draconian
sepertimu, ingin menggunakan transformasi-mu…"
Mata yang benar-benar merah, bergerak.
"…Dan bertarung hingga mati, seperti ini?"
"Aku salah ucap, maafkan aku. Aku hanya merasa tak
enak, akan sangat bagus jika [Blood Frenzy] Anda tidak diaktifkan."
Shalltear menjawab Sebas, dengan diam.
Sebas bisa tahu, jika momen diamnya. Berarti, dia juga merasa
tak enak akan dirinya.
Di Yggdrasil, job yang kuat akan diberikan kelemahan, dan
handicap agar bisa menyeimbangkan game. Salah satu dari sekian banyak handicap
yang diberikan kepada Shalltear adalah [Blood Frenzy]. Semakin banyak darah
yang menyelimuti tubuhnya, semakin kuat hasratnya untuk membantai.
Meskipun kekuatan tempurnya akan meningkat, itu ditukar
dengan kehilangan kendali dari otaknya.
Ainz memilih Shalltear, yang mungkin akan mengabaikan
perintah atau bahkan kehilangan kendali, untuk misi ini, dengan menggunakan
proses eliminasi.
Albedo harus melindungi Great Tomb of Nazarick, sedangkan
sisa dua guardian lain (Shalltear dan Cocytus) jika diamati dari kejauhan,
Shalltear lebih mirip dengan manusia.
Karena ini, Shalltear melakukan tarikan nafas dalam-dalam.
Dia kelihatannya sedang meredakan kemarahannya. Dan di waktu yang sama, dia
menekan rasa tak enak di hatinya.
Setelah nafas yang terakhir dan dalam, Shalltear kembali
kepada ekspresinya yang normal… seorang gadis yang menggoda dan bernafsu. Dan
matanya kembali ke warna biasanya.
"...Kesimpulannya, mengapa mengubah menjadi budak,
setelah kita menghisap darah mereka. jadi, itu akan lebih sederhana. Tak perlu
membawa mereka hidup-hidup, Ainz-sama mengatakan ini sebelumnya. Dan juga, aku
pasti akan menekan [Blood Frenzy]."
Dengan menghisap seluruh darah mereka, vampire bisa merubah
target mereka menjadi undead tingkat rendah, yang sangat patuh kepada tuan
mereka. Para vampire hanya bisa membuat vampire yang lebih rendah, dengan
kecerdasan yang berada di bawah milik tuan mereka.
Tapi, Shalltear bisa membuat vampire dengan kecerdasan
manusia.
Meskipun ada batas berapa banyak vampire yang bisa ia buat.
Jika target hidup atau mati tidak masalah, Shalltear juga bisa dikatakan adalah
pemburu yang hebat...
"Benar sekali, kamu tak perlu berkata apa-apa lagi. Aku
pasti akan menyelesaikan misi Ainz-sama dengan mulus. Aku akan membuat
Ainz-sama memujiku, seperti 'Bagus sekali Shalltear, kamu adalah budakku yang
paling penting'. Lalu berkata, 'Kamu adalah yang paling cocok berada di
sisiku'."
"Maafkan pemikiranku yang dangkal."
Itu adalah pemikiran sebenarnya dari Sebas. Selain dari
meminta maaf kepada Shalltear, karena ketidak-sopanannya, dia menunjukkan
permintaan maafnya untuk orang lain.
"Aku tak sadar, ucapanku juga tak sopan terhadap
Ainz-sama yang mengutus Anda. Aku minta maaf. Maafkan aku yang membuat Anda
menjadi tak nyaman."
Selanjutnya, dia menundukkan kepalanya dan minta maaf kepada
Solution dan para vampire juga. Saat ini, ada getaran hebat pada kereta, dan
ringkikan kuda yang menarik kereta.
"...Kereta kelihatannya sedang berhenti."
"Memang benar."
Membayangkan tuannya memuji dirinya, setelah menyelesaikan
misi, Shalltear yang tenggelam dalam kebahagiaan, kembali tersadar. Dia
tersenyum seperti gadis nakal yang merencanakan gurauan, sementara Sebas
tersenyum kepadanya, sambil mengusap janggutnya.
Post a Comment for "Overlord Vol 3 Chapter 1 Part 3.3"
komentar dong